Road Trip Pertama Palangkaraya ke Pangkalanbun dengan Mobil Diesel

Nisazet.com

Juli 14, 2025

4
Min Read

Nisazet.com || Haii bestie, pernahkah teman teman mencoba merasakan perasaan campur aduk antara deg-degan, semangat dan penasaran?

Begitulah kiranya yang aku rasakan kala itu ketika pertama kali mencoba perjalanan darat dari Palangkaraya menuju Pangkalanbun, dengan menggunakan mobil disel. Aku juga sedikit penasaran cara sistem bahan bakar disel kerja aku yang sehari-hari pengguna bensin kayanya ini merupakan perjalanan yang sebelumnya tidak pernah terpikir bakalan sampai dititk mencoba mobil disel. Opsen pkb tahun 2025

Mobil disel

Perjalanan yang bukan sekadar berpindah tempat, melainkan ini perjalanan dinas yang penuh akan penglaman dan petualangan yang menyenangkan. Bayangkan saja seorang diri dalam mobil ditemani musik yang dari galau, dj, sampai menjadi biduan alias musik dangdut yang jedag jedug.

Perjalanan penuh melewati hutan kalimantan, sunyi dari orang-orang sekitar, serta suara mesin disel yang akan menemani sepanjang perjalanan.Ā Bagaimana perjalanan ini terlaksana, mari simak lebih lanjut yaa teman-temans.

Palangkaraya ke Pangkalanbun: Lebih dari Sekadar Jarak, Ini Adalah Cerita

Jarak antara Palangkaraya dan Pangkalanbun sekitar 490 km dan bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 11 jam. Namun, jangan bayangkan jalan tol yang mulus, ya! Ini Kalimantan Tengah, jalanya aspal yang tidak rata, banyak jalan yang rusak, naik turun gunung dan tikungan, serta jalan aspal yang lurus dikelilingi hutan kalimantan, saking sepinya kadang suara jangkrik pun terdengar sangat jelas.

Cerita ini berawal dari dinas dadakan ke Pangkalanbun, mengingat memang pekerjaan yang sedang aku jalani kegiatanya sering berpindah-pindah. Tiba-tiba manager area memutuskan untuk upcountry ke Pangkalanbun, beliau memang stay di Balikpapan. Selain upcountry Manager ku juga ingin berwisata ke Tanjung Puting untuk melihat orang utan. Untuk itulah aku ditugaskan untuk membawa mobil dari Palangkaraya.

Awalnya sempat bingung, tetapi karena managerku memang pengguna mobil disel banget, makanya beliau juga menyarankan untuk menyewa mobil disel yang memang kuat untuk menajak, lebih hemat dalam perjalanan jauh dan pastinya sangat cocok untuk petualangan dan juga melihat kondisi jalanan aspal yang tidak mulus.

Namun, perkara mobil disel ini sempat menjadi pertimbangan ku juga, selain karenan memang tidak pernah menggunakanya aku juga ada rasa khawatir, bagaimana semisal ada mogok, atau tiba-tiba ada kendala yang aku sendiri bingung memperbaikinya dan segala ke overthingking~ maklum yaaa namanya juga cewek. Tetapi itu semua rasanya menghilang sesat, karena aku harus berpikir yang baik-baik.

Pengalaman Pertama Mengemudikan Mobil Diesel: Suara Keras, Namun Tangguh

Ini merupakan cerita lucuk sih, karena sangat kudet terhadap persenelingnya, dan juga letak posisi bukaan untuk tangki bensin. Jadi sebelum aku mengendarai sempat membuka youtube dan yaah alhamdulillah paham. Ketika mesin mobil dinyalakan ternyata dari segi suara sangat amat jauh perbedaanya. Suara mesin diesel lebih keras dan bergetar dibandingkan mobil bensin biasa.

Namun, seiring perjalanan, aku mulai terbiasa. Aku jadi mengerti mengapa banyak orang memilih kendaraan diesel termasuk managerku sendiri,Ā  untuk perjalanan jauh dan medan berat—karena dia bisa dikatakan cumi darat, alias tangguh, irit bahan bakar, dan tidak mudah rewel meski harus melewati tanjakan curam dan turunan panjang. Apalagi bagian menyelip duh powernya benar-benar berasaaaa, saking enaknya ketika menginjak paddle gas aku tidak menyangka untuk kecepatan 140 km/jam.

Ingin tahu lebih dalam tentang cara kerja bahan bakar diesel?

Sedikit spoiler: sistem ini memanfaatkan kompresi tinggi untuk menyalakan bahan bakar, bukan menggunakan busi. Itulah sebabnya dia sangat kuat untuk medan ekstrem seperti hutan-hutan yang adaĀ  Kalimantan.

Hutan Kalimantan dan Suara Alam: Menenangkan Namun Juga Menegangkan

Sepanjang perjalanan, yang terlihat hanyalah *hutan, hutan, dan hutan, beberapa kilometer baru ada desa selanjutnya hutan kembali. Momen paling diingat ketika memang nggak ada sama sekali berselisih dengan pengendara motor, atau mobil juga sopir truk, nah disana aku memutuskan untuk membuka kaca mobil, dan yeaah udaranya segar angin sepoi sepoi.

Sempat panik juga karena kadang kala hp ngga ada sinyal. Spbu yang jaraknya lumayan jauh. Makanya kemarin waktu berangkat menggunakan mobil disel langsung diisi tangki full.

Sampai di Pangkalanbun Penuh Cerita

Akhirnyaaaa, setelah melewati perjalanan panjang sampai juga di Pangkalanbun. Mobil disel yang aku sewa sangat enak, ngga ada rasa lelah karena dari segi posisi tempat duduk, serta tarikan gas dari mobil disel itu enak sekali. Karena sudah di Pangaklanbu, harusnya sih explore kota manis ini. Tapi nanti deh, harus istirhata dulu, besok pagi harus jemput atasan untuk pertemua kedua setelah beberapa bulan..

Penutup: Kadang Jalan yang Sepi Justru Memberi Banyak Makna

Teman-teman, perjalanan ini mengajarkan aku satu hal: kadang yang membuat seru adalah ketidakpastian. Jalan sepi, pengalaman pertama, mobil diesel yang belum terlalu aku kenal… semuanya berkontribusi membuat perjalanan ini tak akan pernah aku lupakan.

Jika temas temans iingin mencoba hal baru, keluar dari zona nyaman, mungkin ini saatnya untuk mengambil kunci mobil, mengisi solar, dan menjelajahi Kalimantan Tengah melalui jalur darat yang dag dig dug sere.

Karena hidup terlalu singkat untuk tidak berpetualang.

 

Tinggalkan komentar