Recap 2023 – Tentang Aku yang Tidak Baik-Baik Saja

nisazet.com

 

Nisazet.com – Allo Assalamualaikum temans-temans semua, selamat datang tahun baru 2024, harapanya kita bisa lebih taat, lebih ikhlas, lebih banyak beribadah karena kematian tidak pernah menunggu taubat kita. Semoga kita senantiasa untuk tetap berdoa semoga mati dalam keadaan khusnul khotimah, dan masuk surga tanpa hisab. Aamiin Aamiin ya Rabbal Alamin

Tulisan hari kedua Januari dua ribu dua empat, sedikit berbeda, karena tidak akan membahas gaya hidup, review ala-ala, atau tentang wisata yang viral, outfit yang kece, teknologi terkini, dan yeah semuanya tidak ada yah. Untuk kalian yang menebak salah, hahaha mohon maaf  ini cerita tentang aku yang tidak baik baik saja^^

Tulisan ini dipersembahkan untuk aku alias nisazet.com yang empunya blog, tulisan ini dimuat bagaimana recap selama satu tahun, dari Januari 2023 sampai dengan Desember 2023.

Desclaimer : Sebelum membaca sampai habis, pastikan kalian mempunyai emosi yang stabil, dan dalam keadaan santuy yaa. Karena ini cerita tentang bagaimana seorang Khairunnisa Z Putri bertahan sampai dititik ini, setelah badai besar mengguncangkan mental, fisik, dan juga lingkunganya”

Bismillahirrahmanirrahim

Ini cerita tentang Aku

Lulus Training, dan Menjadi pegawai Kontrak

Setelah 3 bulan menjalani masa training di Kota cantik Palangkaraya, akhirnya aku dinyatakan lulus dan bisa bekerja sebagai karyawan kontrak. Ini tentunya sangat membanggakan, yang mana aku dulunya insecure terhadap teman-teman yang sudah mendapat pekerjaan. Alhasil aku juga bisa menikmati yang namanya deadline, admin, ketemu orang baru, kawan-kawan baru, suasana baru, tiap pagi briefing, kamis pagi membaca kode etik perusahaan.

Mendapatkan bos yang sangat baik, bos yang tidak pernah memarahi, lingkungan kerja yang nyaman, teman kantor yang support, kantor rasa rumah,pokoknya semuanya terbayarkan penantian dua tahun.

Pokoknya awal januari, pembuka pintu-pintu selanjutnya yang mana begitu banyak peristiwa yang diluar nalar dan kendali, air mata di tengah malam, rasanya yang benar-benar saksi bisu ditengah malam, tembok kos yang tidak tahu apa-apa haha.

2 Kali Kecelakaan dalam Satu Waktu

Sebagai anak rantau, aku sering balik ke tempat tinggal orang tua yang letaknya di Provinsi Sebelah dari aku penempatan aku bekerja, perlu waktu 4,5 jam untuk sampai di sana. Atau jarak yang ditempuh sekitar 200 km. Biasanya balik siang sabtu, karena sabtu masih bekerja untuk setengah hari, dan untuk kembali ke Palangkaraya aku berangkat subuh jam 04.00 teng, kalau telat maka akan berpengaruh untuk absen. Karena harus absen foto disertai dengan input data di komputer.

Seperti yang aku sering sebut, untuk hari sial tidak ada di kalender, kapan dan dimana kejadian tidak ada yang tahu. Oke karena ini hari sial yang terjadi duaaar tiba-tiba ketika aku balik menuju Palangkaraya jatuh dan resing dari kendaraan dengan posisi menjadi arah yang berlawanan.

Karena kondisi jalan yang licin akibat hujan, aku tertindih oleh Molly motor scoopy yang selalu menemani aku kemana-mana. Karena posisi sangat lemah gemulai, jadi menunggu bantuan orang lewat sekitar.

Kondisi badan aman, kendaraan sudah banyak lecet, bangun dan berdiri melanjutkan perjalanan karena dikejar waktu. Selang setengah jam tiba-tiba kendaraan mulai oleng, dan posisi harus terbanting jauh dari motor di tengah jalan. Saat itu ada mobil yang hampir saja menabrak untungnya Allah masih memberikan nyawa, untuk melihat dunia seindah ini.

Lagi dan lagi orang baik yang membantu berdiri, karena kondisi badan sudah lelah memutuskan untuk menelpon bos yang lagi dirumah, menceritakan segala kejadian, diminta untuk tidak masuk, dan karena posisi masih 2 jam dari Palangkaraya, alhasil istirahat di sana.

Setelah menyadari satu hal, dikira jalan licin akibat hujan.Ternyata ada tumpahan oli dari mobil yang lewat. Korban bukan cuma aku saja, melainkan beberapa orang juga mengalaminya.

Ulang Tahun Pertama Kalinya Jauh dari Orang Tua

Semenjak umur 20th, ulang tahun, dan tanggal lahir selalu menjadi hal yang tidak pernah aku tunggu sama sekali, karena memang tidak ada yang spesial diantaranya. Aku cuma memaknai dengan puasa ketika umur bertambah.

Kali pertama, semenjak aku jadi anak rantau, ulang tahun jauh dari Mama. Mama sosok yang suka lupa dengan hari ulang tahun anaknya, sehingga anak-anak yang lain membantu untuk mengingatkan satu dengan yang lainnya.

2 Digit Pertama yang Aku Dapat

Siapa sangka, mendapatkan 2 digit pertama di umur yang baru mendapatkan pekerjaan kantoran pertama kali. Gaji + Insentif + 3 Wulan + THR aku bisa mencapai 2 digit dengan nominal yang cukup besar.

Rasanya happy karena melihat rekening yang membengkak, dan pastinya bisa membagikan sama keponakan si bocil-bocil wajah hebat mereka tersenyum lebar karena dapat rezeki nomplok di hari lebaran.

Siapa Sangka Tiba-tiba di Ikat(?)

“Papa mau ke rumah, kira-kira mama kapan bisa” (?)

Begitulah kiranya isi pesan singkat dari orang yang dikenalkan sama teman dekatku. Karena laki-laki ini, merupakan teman SMA dia waktu dahulu makanya aku berani untuk dikenalkan. Tunangan ku ini namanya “Bangun” nama yang unik untuk orang yang sampai di titik aku menulis artikel ini kadang suka ku ingat, senyum ketika mengingat segala tentangnya.

Perkenalan ini dimulai, Bangun chat “Assalamualaikum mba”. Sebelum mendapatkan nomor whatsapp, Ia mengharuskan sobat aku untuk meminta izin untuk memberikan nomor Whatsapp ke dia. Attitude yang baik.

Singkat cerita kita benar-benar nyambung. Karena aku yang sudah dikatakan sepuh hahaha, dan dia sudah dikatakan sudah mapan, Alhamdulillah ~ Makanya kita memutuskan untuk ke jenjang yang lebih serius.

Tiba-tiba Bangun chat seperti yang diatas, rasanya tiba- tiba berbunga-bunga, lupa kapan terakhir kalinya aku seperti anak abege yang fase jatuh cinta salting brutal haha.

Semua berjalan dengan sangat sempurna, Bangun beserta keluarga datang kerumah dengan selamat, di jalan tidak ada kendala sepertinya Tuhan sedang memudahkan dua insan yang InsyaAllah akan menikah awal tahun ini.

Percakapan dimulai, sekedar bercerita hal-hal yang receh, sampai Ibu mama dari Bangun memberikan penalian dalam Bahasa Banjar kepada Mama aku sendiri. Maksud dari pertalian ini agar gadis ataupun pria tersebut tidak diganggu sama lawan jenis mereka. Serta menunjukan keseriusan dari seorang pria tersebut.

Memutuskan Operasi Amandel Pertama

Selama di Palangkaraya, setiap bulan ketika salah mengkonsumsi makanan atau sering meminum-minuman yang ada es nya, maka amandel akan kambuh. Pembengkakan pada area tenggorokan mengakibatkan susah untuk menelan air liur, atau minuman dan bahkan makanan yang keras.

Sampai pada titik di mana, rasa sakitnya sudah tidak tahan lagi, demam yang memuncak sehingga aku harus ke dokter spesialis THT. Dokter Fav aku yang notabene sudah sering ketemu karena suatu pekerjaan. Beliau menyarankan untuk segera di Operasi karena mengingat aku yang setiap saat selalu kambuh dan kambuh kalau salah makan.

Operasi pun berjalan dengan lancar, sempat 10 hari harus memakan yang lembek. Setelah operasi bagaimana? Tentunya rasa sakit demam yang terjadi tidak kembali dan aku bisa memakan makanan dengan bebas.

Putus Cinta Bukan Episode yang Ingin Aku Ulang Kembali

Setelah berjalan beberapa waktu, rasanya hubungan LDR yang kuncinya harus komunikasi dan saling paham tidak sejalan dengan baik. Pertengkaran yang sering terjadi, membuat Bangun memutuskan untuk mengakhiri hubungan.

Rasanya campur aduk, menangis dan bahkan sulit untuk menerima. Sampai di titik dimana sama sekali tidak percaya dengan sebuah quote yang bakalan diganti menjadi lebih baik, tentang apapun semuanya seperti semua kata yang Bulshit.

Sehari-hari kerjaan menangis, membenci diri sendiri, menyalahkan keadaan, rasanya kenapa harus pisah? kenapa harus lamaran? kenapa harus aku yang dipermainkan. 3 Bulan jam tidur yang berantakan. Tidak tidur sehari semalam, karena lelahnya hati yang terus-menerus berharap. Jujur saja, untuk hari ini pun rasanya masih mengingat semua kenangan bersamanya.

Hidup harus tetap berjalan, tetapi hati kadang memilih untuk bertahan. Aku sendiri bukan orang yang move on lebih cepat, nyatanya harus berbulan-bulan bahkan bisa bertahun-tahun karena merasa diri tidak pantas untuk dimiliki seseorang.

Untungnya punya teman-teman yang support, yang bilang kalau jodoh gak kemana. Saking lucunya aku tidak percaya dan mengerti tentang jodoh. Aku yang marah, kecewa bahkan menganggap diri ini sebuah kesialan untuk menjalani hari-hari yang berantakan.

Sampai di titik dimana, aku membenci kehidupan yang dikasih secara gratis, rasanya saat itu aku hanya ingin bunuh diri, untuk sebuah jalan yang terasa buntu. Jalan yang aku hampir menyerah dan jalan yang semuanya berbeda dengan apa yang aku harapkan.

Memilih Resign

Setelah kondisi fisik yang mengurus, mental yang kurang oke untuk bekerja, setelah meminta pendapat akhirnya aku memutuskan untuk resign.

Berada di Kota Palangkaraya membuat aku mengingat semuanya dengan jelas, memutuskan resign bukan pilihan yang tepat. tentunya nanti akan berdampak dengan keuangan dan pemasukan.

Pikiran ku pada saat itu, bagaimana aku bisa hidup kembali, bukan pura-pura hidup untuk menjalani kehidupan yang berat ini.

BACJUGA : 5 Hal Yang Harus Kamu Persiapan Sebelum Resign

Tentang Aku yang Tidak Baik-Baik Saja

Januari sampai Desember, rasanya tersusun dengan jelas dan rapi bagaimana setiap kejadian yang dilewati. Sampai harus mengkonsumsi obat tidur dari psikiater karena aku yang susah untuk tidur.

Aku yang harus ke Poli Jiwa karena rasanya sudah muak dengan segala keadaan. Aku capek sama diriku sendiri, aku yang marah dengan kehidupan yang tidak berjalan lancar, dan aku yang tidak bisa ikhlas ketika semua yang diharapkan tidak berjalan dengan sempurna.

Rasanya hampir semua hidupku, dilewati dengan yang namanya menangis, menangis, dan menangis. Tiada yang bisa diambil dari apa yang terjadi, aku yang belum bisa menerima secara ikhlas untuk belajar jadi wanita yang lebih baik lagi. Aku yang bersisik keras dengan keadaan.

Tahun 2023 benar-benar tahun terburuk yang pernah aku jalani, tahun terberat serta tahun yang paling kacau. Sampai di ujung bulan pun, masih saja, ketika luka ini belum sembuh, Bangun meminta izin buat pengajuan sidang BP4R dengan wanita yang dicintainya.

Bagaimana rasanya? Putus 3 Bulan yang lalu ketika masih ada perasaan berharap, Doi memutuskan untuk melepaskan segalanya tentang aku dengan memulai cinta yang baru. Saat itu cuma bisa tersenyum dan setidaknya tidak ada harapan untuk kembali :))

Akhir tahun yang menyedihkan, tetapi mungkin bisa aku ambil hikmahnya di tahun berikutnya, karena aku yang kepala batu dengan sulit menerima hikmah baik setiap keadaan.

Harapan ketika semua sudah terjadi secara brutal, tahun 2024 doaku cuma bisa sembuh dari segala rasa sakitku bisa bekerja kembali, bisa memulai menabung dan yeah, rasa trauma akan pernikahan bisa sembuh, tidak trust issue terhadap orang. Intinya aku bisa menjadi lebih baik, karena mental yang hancur itu sama sekali bukan hal yang ingin aku ulang kembali.

2023 Selesai. Terima Kasih untuk Segala Luka yang aku sendiri berusaha untuk menyembuhkannya.

Ada satu kata-kata yang menarik, yang aku dapat di postingan fesbuk 3 tahun yang lalu.
penulisnya kinand isinya begini

“Mencintai diri sendiri adalah pilihan yang tetap, bukan perasaan ajaib ataupun opsi yang muncul ketika suatu hari kamu hancur. Ini adalah komitmen terhadap batas-batas diri kamu sendiri untuk mendapatkan kesejahteraan, kesehatan mental dan emosional, perlindungan serta kenyamanan kamu. Jadi jangan pernah lupakan itu.

Jangan jadikan diri kamu pilihan kedua yang kamu cintai setelah orang lain gagal mencintainya. Lantas jika bukan kamu sendiri yang merawatnya siapa lagi?

Salam Sugar ♥

Tinggalkan komentar